Dalam dapur rumah tangga, sudah jadi hal yang biasa bila kita memakai minyak gorengyang telah terpakai beberapa kali.
Masalahnya, berapa kali minyak goreng yang telah terpakai bisa digunakan untuk menggoreng lagi?
Sebenarnya tidak ada aturan ketat tentang berapa kali Anda bisa memakai kembali minyak goreng yang telah terpakai.
Hal semacam itu tergantung berapa lama Anda memakainya untuk menggoreng setiap kali, serta jenis makanan apa yang Anda goreng.
Titik asap pada minyak yaitu suhu dimana minyak mulai melepaskan asap serta mulai membakar makanannya.
Setiap saat minyak dipanaskan, titik asap berkurang sedikit.
Karena itu, idealnya terbaik memakai minyak memiliki bahan sayur dengan citarasa netral.
Minyak safflower, biji matahari, jagung, kanola, serta minyak kacang tanah, mempunyai titik asap diatas 230 derajat Celcius, dimana kebanyakan makanan digoreng pada suhu sekitar 180-190 derajat Celcius.
Dengan hal tersebut, minyak memiliki bahan sayur lebih cocok untuk dipakai kembali ketimbang yang memiliki bahan dasar lemak hewani.
Supaya minyak terus enak saat dipakai kembali, saring minyak setiap saat habis dipakai agar partikel-partikel kecil dari makanan yang lepas dari makanan dapat disingkirkan.
Yakinkan juga minyak telah mendingin dalam suhu ruangan saat sebelum disaring.
Taruh minyak dalam wadah kedap udara ditempat yang kering. Janganlah menuangkan minyak panas ke wadah.
Taruh minyak dalam tempat terpisah dari minyak yang baru.
Lantas kapan sebaiknya minyak tidak dipakai lagi?
Ada tanda-tanda yang dapat Anda lihat. Bila minyak mulai berasap saat sebelum Anda meraih suhu memasak, atau mendekati suhu memasak, baiknya buang minyak tersebut .
Di kuatirkan minyak bakal terbakar selama proses memasak.
Bila warna minyak menjadi sangatlah gelap serta mengental, atau baunya tengik, baiknya janganlah dipakai lagi.
Janganlah meninggalkan wajan ketika Anda menggoreng makanan dengan minyak banyak serta panas (deep-fried).
Pakai penutup wajan ketika minyaknya memercik untuk menghindari terjadi percikan api.
Hindari menuangkan air pada wajan saat terjadi percikan api.
Masalahnya, berapa kali minyak goreng yang telah terpakai bisa digunakan untuk menggoreng lagi?
Sebenarnya tidak ada aturan ketat tentang berapa kali Anda bisa memakai kembali minyak goreng yang telah terpakai.
Hal semacam itu tergantung berapa lama Anda memakainya untuk menggoreng setiap kali, serta jenis makanan apa yang Anda goreng.
Titik asap pada minyak yaitu suhu dimana minyak mulai melepaskan asap serta mulai membakar makanannya.
Setiap saat minyak dipanaskan, titik asap berkurang sedikit.
Karena itu, idealnya terbaik memakai minyak memiliki bahan sayur dengan citarasa netral.
Minyak safflower, biji matahari, jagung, kanola, serta minyak kacang tanah, mempunyai titik asap diatas 230 derajat Celcius, dimana kebanyakan makanan digoreng pada suhu sekitar 180-190 derajat Celcius.
Dengan hal tersebut, minyak memiliki bahan sayur lebih cocok untuk dipakai kembali ketimbang yang memiliki bahan dasar lemak hewani.
Supaya minyak terus enak saat dipakai kembali, saring minyak setiap saat habis dipakai agar partikel-partikel kecil dari makanan yang lepas dari makanan dapat disingkirkan.
Yakinkan juga minyak telah mendingin dalam suhu ruangan saat sebelum disaring.
Taruh minyak dalam wadah kedap udara ditempat yang kering. Janganlah menuangkan minyak panas ke wadah.
Taruh minyak dalam tempat terpisah dari minyak yang baru.
Lantas kapan sebaiknya minyak tidak dipakai lagi?
Ada tanda-tanda yang dapat Anda lihat. Bila minyak mulai berasap saat sebelum Anda meraih suhu memasak, atau mendekati suhu memasak, baiknya buang minyak tersebut .
Di kuatirkan minyak bakal terbakar selama proses memasak.
Bila warna minyak menjadi sangatlah gelap serta mengental, atau baunya tengik, baiknya janganlah dipakai lagi.
Janganlah meninggalkan wajan ketika Anda menggoreng makanan dengan minyak banyak serta panas (deep-fried).
Pakai penutup wajan ketika minyaknya memercik untuk menghindari terjadi percikan api.
Hindari menuangkan air pada wajan saat terjadi percikan api.
Sponsored Links